INDOSPORTS - Vincent Kompany meminta klub di Premier League untuk menurunkan harga tiket pertandingan. Seruannya itu berdasarkan dari hasil penelitian dalam tesis S2-nya.
Kapten Manchester City itu baru saja menyandang gelar MBA (Master of Business Administration) dari Manchester Business School. Dia lulus S2 setelah menuntaskan pendidikan di Alliance Manchester Business School.
Dalam tesis untuk meraih gelar MBA, Kompany melakukan penelitian terkait tingginya harga tiket pertandingan di Premier League. Dari hasil penelitian tersebut, bek kebangsaan Belgia itu meminta klub-klub menurunkan harga tiket.
Sejauh ini, Arsenal jadi klub Premier League yang menjual tiket pertandingan paling mahal dengan harga 95,50 pound sterling per laga (sekitar Rp 1,7 juta). Harga termurah dipegang oleh Huddersfield Town dengan harga 30 pound sterling per laga (sekitar Rp 547 ribu).
Jangan Lupa Baca Juga : Kans Real Madrid Ukir Sejarah, FC Barca Juga
"Studi itu menjelaskan bahwa kamu bisa punya keuntungan bermain di kandang dan itu semua tergantung bagaimana kamu menciptakan atmosfer itu di stadion. Jadi, semua itu tergantung kepada orang-orang yang datang ke stadion," kata Kompany seperti dikutip dari The Guardian.
"Premier League menghasilkan dua atau tiga kali pendapatan dari lima liga teratas lainnya di Eropa. Jadi pada titik manakah Anda menyadari bahwa pendapatan Anda lebih besar dari TV dan pendapatan dari tiket pertandingan hanya semakin kecil? Pada titik manakah Anda akan memastikan jika TV adalah pilihan terbaik di dunia untuk menyaksikan sepakbola? Bukan hanya berarti pemain terbaik, tapi juga atmosfer di stadion." ucapnya melanjutkan.
"Kita membicarakan orang yang tepat di tempat yang tepat. Mereka (fans) hidup untuk klub dan mungkin mereka lebih bergantung kepada klub daripada apapun dalam hidup mereka. Namun, mereka terkadang bukanlah orang-orang yang mampu membelinya (tiket pertandingan). Kami mengerti bahwa Liga Inggris masih bisa tumbuh. Tapi pertanyaannya, kapan Anda akan sadar seberapa besar Anda memeras para penonton?" tutur Kompany.
