Kemenangan Juventus atas Benevento di ajang Serie A menjadi laga terakhir dalam periode seret gol Dybala tersebut. Dua gol Bianconeri, dalam kemenangan 2-1, digambar oleh Gonzalo Higuain dan Jose Cuadrado.
Artinya, Dybala sudah tidak gol gol dalam tiga pertandingan terakhir Juventus. Bahkan dari sembilan pertandingan terakhirnya, cuma satu gol yang berhasil cetaknya (dalam kemenangan 4-1 atas SPAL). Jumlah gol Dybala di periode seret ini pun masih kalah banyak dari dua assist yang ia buat (lawan Udinese dalam kemenangan 6-2 dan lawan Milan dalam kemenangan 2-0).
Produktivitas Dybala saat ini yang dimaksud dengan yang ia perlihatkan di awal musim bersama klubnya. Saat itu Dybala mampu mencetak 12 gol dalam delapan pertandingan, dimulai dari Dua gol saat Juventus kalah dari Lazio di Piala Super Italia. Pada periode subur tersebut, dua kali pula Dybala berhasil membuat trigol dalam sebuah laga.
Kubu Juventus sendiri, seperti dikatakan Giuseppe Marotta selaku manajer umum, sejauh ini terlihat masih bisa memberi toleransi. Ada masa-masanya seorang pesepakbola tidak akrab dengan gol dan period itu merupakan proses lazim dari perkembangan pemain.
"Harus monitor itu Dybala bahkan belum genap 24 tahun. Ia baru akan 24 tahun pada 15 November dan wajar saja aku akan tampil di usia 26 atau 27 tahun," kata Marotta kepada Domenica Sportiva yang mengutip Football Italia.
"Kami senantiasa mengharapkan hal-hal luar biasa darinya karena kami ada yang kesepian seperti ini, dengan sepantasnya bisa ponten enam (dari 10), tiba-tiba ia jadi seperti dapat saling empat atau lima. Kita harus sabar untuk menunggunya. Yang bisa kita katakan dengan pasti adalah dia punya bakat besar. "
"Untuk menjadi seorang pemain juara butuh waktu. Itu bisa dilakukan setelah Anda mencapai konsistensi hasil, permainan, dan penampilan. Saat ini usianya masih 23 tahun dan dia mulai penuh tanggung jawab besar saat sudah 1-1,5 tahun. luar biasa darinya, tapi ini butuh kesabaran, "tuturnya.
JadiQQ || PojokQQ
